Kamis, 27 Januari 2011

Cerita Buat Si Kembar Maulidina 2

“Cerita Buat Si Kembar 2”

Malam hari ini, kota Banjarmasin cukup dingin, terlebih tadi sore hujan membasahi sebagian besar penjuru kota. Hanya terdengar suara jangkrik dikejauhan kamarku yang tak henti-hentinya seperti mengalunan intro musik acak tak beraturan, di langit pun bintang-bintang pada sembunyi kedinginan bahkan bulan purnama yang kunantikan tak kunjung datang. Biasanya malam-malam begini enaknya langsung tidur ajha di pulau kapuk dengan selimut tebal atau makan mie ayam kesukaanku di cemara, He. Tapi malam ini, Malam kedua setelah kejadian baru yang terjadi kemarin di Sekolah, aku cuma bisa terdiam mendesah memikirkan yang terjadi, tadinya aku ingin segera tidur, tapi mata ini seakan sulit untuk menutup dan mengistirahatkan tubuhku yang cukup lelah bebarapa minggu terakhir ini, soalnya dari kemarin aku sibuk mengurus berbagai hal, terutama untuk persiapan mengikuti pendaftaran test Cpns yang sekarang diadakan pemerintah. Kuputuskan untuk liat TV sambil mengungkapkan semua gundahku beberapa waktu terakhir ini melalui tulisan ini. Cukup sulit bagiku untuk cerita dengan orang lain akan hal ini, di samping setiap orang punya masalah sendiri dan lagi aku ga mau merepotkan mereka.

Awalnya aku tak menyangka ini semua akan terjadi, kesalahpahaman antar siswaku membuat mereka seperti menjauhi dua ponakan kembarku yang sangat kusayang selama ini, padahalkan bukan mereka yang salah, aku tak mengerti kenapa aku bisa memikirkan hal seperti ini, karena mungkin menurut sebagian orang ini termasuk hal lucu dan menggelikan untuk dipikirkan, tapi karena semua berdasar pada mereka berdua, aku tak bisa tidak untuk duduk tenang dan diam menyaksikan sebagian teman sebaya mereka di skul yang tak mau berteman dengan mereka, kukira ini hanya sementara, tapi udah dua hari ini masih sama yang kulihat di skul, Dayah pun tak bisa membantu banyak hal padaku dalam masalah ini, padahal dia dah jadi ade angkatku, ku coba jelaskan padanya kemarin tapi apa yang kulihat dan dengar di skul jauh berbeda dari yang diutarakannya padaku tadi malam. Sedangkan Lia seakan ga mau mendengarku dan yang membuatku sedih bangat adalah Dina & Rina juga sedikit menjauh padaku, mungkin untuk menghindari prasangka lain yang akan muncul, padahalkan aku ingin tenangkan mereka dengan semua kejadian ini, terutama pada situasi seperti ini, aku ingin selalu bisa menjaga mereka, melindungi, membimbing semampuku, dan berikan yang terbaik untuknya, karena aku sayang banget sama mereka berdua.

Dina dan Rina, dua kakak beradik yang selalu bisa menghiburku dikala aku sedang lelah, sedih bahkan kebingunganku sendiri, bahkan sedikit saja aku tidak mau mengecewakan mereka, mungkin awal semua tak lepas dari Akram dan Ammar Zaky dua peninggalan dari ka Syahrida yang udah jauh pergi tinggalkan kami semua, terakhir kemarin kudengar mereka sakit bergantian, dan kebetulan waktu itu Rina juga ga masuk skul, kata Dina sich lagi sakit, tapi ga tau apa…? Sakit Apa YaaAAaaacccchhh ???

Esok harinya; seharian ini aku sedikit pusing, lesu dan tak bergairah sama sekali, dari pagi tadi suasana hatiku sedang buruk-buruknya, mengajar pun tak karuan, ditambah kelakuan anak kelas V yang sebagian ga bawa buku pelajaran yang seharusnya mereka bawa hari ini, menambah kekecewaanku, semua masih sama, malahan sekarang Dayah jadi tambah marah kayaknya, tapi aku tak mau ambil pusing, aku mau fokus dulu dengan kerjaanku, tapi yang namanya masalah tak bisa kulupakan begitu saja, ternyata tak gampang bagiku untuk belajar tidak memikirkan hal seperti ini, siangnya aku diajak Lia makan bareng bersamanya, sebenarnya aku dikit males, tapi kalau tak kukabulkan nanti dia marah lagi. Tau kan gimana susahnya membujuk cewe yang sedang marah,  Disana aku dikejutkan sepupuku Fitria yang kebetulan waktu itu sedang berada disana bersama teman satu kampusnya yang sedang mengerjakan tugas kul mereka. Dia habis kul dan kebetulan baru selesai midtest, Sebelum pulang ada telpon masuk dari neneknya akram, ku angkat,, ternyata Novi sepupuku yang bicara dan bilang low mereka sedang menuju Banjarmasin bersama Si Kembar, tapi ga mampir kerumahku, sebaliknya mereka malah ke rumah pamannya Novi, katanya low mau ketemu Si Kembar temui mereka disana, langsung saja ku pulang kerumah dan mandi, sebelum mandi kusempatkan sms Puteri kembar(Dina_Rina) dan tanyakan kepada kedua puteri kesayanganku itu apakah mau lihat kembar Akram dan Ammar ?.

Selesai mandi kubuka sms yang masuk dari mereka dan bilang mau donk, mereka juga tanya apakah Akram ada dirumahku,,Langsung ajha ku hubungi mereka dan kuajak untuk bersamaku menemui si kecil kembar, kujelaskan pada mereka  gimana ceritanya dan rencanaku, mendengar itu semua mama kembar juga ikutan jadi rame deh…aku berangkat ke tempat Dherina, disana aku sedikit terkejut melihat mereka, walaupun udah jauh hari dulu dicerikan sama Rina low mereka potong rambut dan ubah penampilannya, hee.  Kami berangkat sama-sama, si kembar ikut nebeng dengan mama mereka, berdua. Jadi aku ngeliatnya dikit lucu, bis desak-desakkan sich, sampai di Pandu kami semua turun dan langsung menghampiri Ammar yang sedang digendong ayahnya yang juga datang bersama temannya.  Hal ini sangat menghiburku, tapi sayangnya si kecil pada sakit, jadi susah banget deh untuk ngajak mereka bermain-main, kami cuma sebentar disana kemudian kembali ke rumah Dherina untuk ngambil soal baru yang udah selesai dikerjakannya. Sebelum pulang aku minta do’a ma Ibu Dherina yang mana esok harinya aku berencana untuk mendaftarkan diri sebagai calon pegawai negeri sipil(CPNS), beliau juga salah satu orang yang menyarankan untuk tidak terburu-buru kemarin waktu aku mau daftar dihari pertama, dan ternyata itu semua ga sia-sia, aku tadi pagi juga sempat ke dinas pendidikan untuk melihat situasi dan alur pendaftaran, ada beberapa orang disana yang terpaksa harus dikembalikan berkasnya karena persyaratan yang kurang atau kesalahan dalam penulisan surat lamaran.(Dikit ribet juga ternyata dan ga semudah yang dibayangkan)

Sepulangnya dari sana kusempatkan mampir ke skul, yang mana pada saat itu ibu kepsek sedang sibuk mengoreksi berkas-berkas yang berserakan dimeja. Ku ucapkan salam dan menghampiri beliau, sambil basa-basi kuutarakan maksudku untuk minta ijin besok pagi dan kemungkinan bakal siang baru masuk skul, karena aku esok mau daftar cpns. Aku langsung ke Bina Brata untuk shalat Ashar disana dulu sekalian minjam beberapa kaset vcd senam baru. Tapi sayangnya ternyata vcd yang ingin kupinjam ketinggalan di skul tempat paman ngajar. Ya udah aku pulang ajha ntar kesorean lagian cuaca dikit buruk, takut kehujanan; habis dikejauhan awan-awan hitam mulai mendekat dan angin berhembus kencang, dalam hati aku berdo’a moga ga kehujanan lagi dech dijalan, Sampai dirumah aku langsung mandi dan istirahat.

Aku hampir lupa menceritakan apa masalah yang sedang terjadi sekarang, tapi kata orang bijak, jadikan suatu permasalahan sebagai tantangan untuk bisa mengatasinya, bukan malah membuat kita hancur karenanya. Semua berawal beberapa bulan yang lalu, yang mana pada hari itu cuaca cukup panas dan gerah, sebelum pulang sekolah, Isra anak kelas VI memintaku untuk meminjamkan soal ujian kemarin. Katanya mau mengcopy dan mempelajarinya dirumah, aku salut pada anak ini, dia bisa mengambil situasi dan kondisi yang seharusnya dilakukan semua siswa yang ingin dan punya tekad  kuat dalam belajar. Tapi waktu itu ponakanku juga ada, jadi sekalian ajha mereka nitip untuk copy soal-soal tersebut. Sebelumnya hal ini tak berpengaruh sama sekali terhadap siswa lainnya, karena siapa yang berusaha dan minta sesuatu yang mana hal tersebut baik untuk mereka pasti aku bantu, disamping aku sebagai seorang guru, aku juga sangat menyayangi mereka semua, terutama si kembar tersebut.

Berlalu detik dan waktu, malam dan siang, hari dan minggu bahkan bulan,(belum sampai tahun loe, hee) di suatu waktu malam atau siang aku sedikit lupa, Dherina sms dan minta koreksikan hasil kerjaan mereka dari soal-soal yang kemarin mereka kerjakan, kusuruh ajha untuk bawa ke skul ntar, dua tiga hari selesai juga mengoreksi jawaban mereka, karna aku mengerjakannya pada waktu malam sebelum tidur, ada beberapa nomor soal yang sedikit susah, jadi terpaksa aku buka kembali buku terkait dengan soal-soal tersebut. Disamping jawaban kutuliskan cara mengerjakannya jadi mereka mudah memahami jawaban yang benar tersebut dan penyelesaiannya.

Senin pagi, aku sedikit telat dari biasanya, karena sebelumya aku harus ke Kayutangi dulu mengantar sesuatu ke tempat Lia, tapi untungnya ibu kepsek belum datang, cuma ada beberapa guru yang juga baru datang. Hari itu tidak diadakan kegiatan upacara apel pagi Senin seperti biasanya, berhubung ada sedikit kesalahan sistem pada pengeras suara yang ada, dan lagi Ibu kepsek belum datang. Jadi keputusan guru-guru yang lain hari ini langsung masuk kelas saja semuanya.

Siang harinya sebelum pulang skul, ku panggil Rina untuk menyerahkan soal kemarin yang sudah selesai kuperiksa, tapi disana seperti biasa anak-anak yang lain mengikutinya, dan penasaran ada apa gerangan jadi dia kupanggil, kuserahkan disana dan kujelaskan sebagian pada mereka tentang bagaimana cara mengerjakan dan sedikit tips kecil. Banyak anak-anak yang berkerumun pengin tau, dan kebetulan disana juga ada Lia dan Dayah, awalnya tak kusangka mereka akan ngomong begitu kasar padaku, sampai aku terkejut bukan main mendengarnya. Mereka bilang aku pilih kasih pada Dherina, mungkin ada benarnya dan itu kuakui sendiri (kan mereka ponakanku juga), tapi yang jadi permasalahan sekarang mereka menjauhi dan memusuhi kembar, tanpa mau tau kebenarannya yang mana mereka semua mengira bahwa aku mengasihkan soal sama jawaban UAN tahun kemarin,  maka tak begitu lama beredar macam-macam persi cerita dari anak-anak tentang aku dan mereka, disatu sisi padahal Dayah dan Lia mengetahui persis bahwa aku sangat sayang dengan Kembar dan dah kujadikan mereka seperti keluargaku sendiri. Tapi yang namanya anak-anak mereka sangat cemburu pada kembar karena aku lebih mengutamakan mereka,,,(untuk Kembar jangan besar kepala Ya !, he).

Maka sejak saat itu banyak yang membicarakanku dan kembar dibelakang bahkan tak jarang ada yang berani berhadapan denganku dan ngomong yang tak pantas. Aku sich ga terlalu mempermasahkan itu, karena itu semua kuanggap cuma sebagian kecil dari manis pahitnya kehidupan, kalau kita hidup selalu senang maka tak akan merasakan indahnya warna hidup ini. Tapi lain dengan kedua anak tersebut, aku sangat kasihan dan merasa bersalah sekali sama mereka berdua, gara-gara aku tak hati-hati akhirnya mereka seperti dimusuhi teman-temannya.

Malam berikutnya, aku sms lagi Dayah dan minta maaf ma NaA, tapi ga ada jawaban, kuputuskan untuk mengerjakan ketikan tugasku yang masih belum rampung kemarin sambil melihat acara tv. Besok paginya ga tau kenapa, ga ada hujan dan petir apalagi topan, semua seperti ga terjadi apa-apa, mereka kudengar dari mama Nurul dah baikan dan berteman lagi, kata beliau kemarin sempat ngomong ma dayah dan jelaskan semua bahwa itu cuma salah paham. Dan aku sangat bahagia sekali, ditambah sewaktu aku selisih jalan dengan dayah dia menyapaku kembali sambil tersenyum, dan kejadian waktu dibelakang buatku tertawa sendiri, mereka sempat mengerjaiku disana, sewaktu aku ke kamar kecil. Dasar anak-anak nakal, awas kalian ga bakal dikasih ampun lagi, hee.

Semua kembali seperti biasa hari yang menyenangkan di Sekolah, dan semua karena anak-anak yang selalu punya cerita sendiri setiap harinya. Tak terkecuali dengan kedua anak tersebut yang selalu jadi perhatianku, kudo’akan semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya.
Jauh sebelum ini tak pernah terbayang olehku bakal menjadi seorang seperti sekarang, aku jadi lebih giat belajar, lebih punya tanggung jawab, dan aku sudah sadar bahwa dengan belajar kita dapat dengan mudah meraih mimpi, yaitu semua kunci keberhasilan ada pada genggamanmu, ambil dan buka pintu meraih semua mimpi-mimpi kita dan masuki dunianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar